Kakatua Maluku Cacatua moluccensis Petuanan Negeri Solea (Resort Sasarata)

Burung paruh bengkok  atau ordo Psittaciformes merupakan kelompok yang didalamnya meliputi burung kakatua, nuri, perkici, dan serindit. Indonesia merupakan rumah bagi 8 jenis kakatua dan 84 jenis burung paruh bengkok lainnya. Burung paruh bengkok Indonesia tidak kurang dari 40% diantaranya merupakan jenis-jenis endemik atau hanya ada di Indonesia. Ancaman eksploitasi jenis burung ini yang sangat tinggi menjadikan 16 jenis diantaranya merupakan jenis yang terancam punah secara global dan seluruh jenis burung paruh bengkok dilindungi secara nasional. Kekayaan unik burung paroh bengkok ini sebagian besar jenisnya belum memiliki data bioekologi yang mendalam banyak bahkan beberpapa jenis diantaranya tidak diketahui secara pasti jumlah populasi dan sebarannya secara pasti. 

Ancaman eksploitasi penangkapan dan perburuan untuk dijadikan hewan peliharaaan dan diperdagangkan merupakan tekanan terbesar bagi burung paruh bengkok. Keunikan burung paruh bengkok yang memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan burung lain dan warna-warninya yang mencolok menjadikannya banyak diminati. Berbagai survei mencatat bahwa burung paruh bengkok merupakan jenis yang paling banyak diperdagangkan baik nasional maupun internasional.

Perkumpulan Konservasi Kakatua Indonesia sebagai lembaga yang fokus melakukan upaya pelestarian dan konservasi bagi burung paruh bengkok sangat prihatin dan sekaligus tertantang untuk sekuat tenaga menjaga kelestariannya dan menjauhkannya dari ancaman kepunahan. KKI sebagai lembaga yang berasal dari masyarakat pribumi merasa tertantang karena kekayaan biodiversitas Indonesia selama ini sebagian besar dipelajari secara mendalam oleh para peneliti asing, kini saatnya kekayaan biodiversitas Indonesia khususnya burung paruh bengkok baik populasi, ekologi dan molekulernya lembaga nasional yang mempelajari dan memiliki datanya. Sebagai pemilik sudah selayaknya kita yang paling tau dan paling memahami kekayaan kita sendiri dan bukan sebagai pemain tambahan atau bumbu penyedap saja namun harus menjadi yang utama. Namun untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya kerjasama yang saling menguatkan. Donor untuk spesies burung ini sangat terbatas dan nilainya kecil dibandingkan dengan program-program sosial kemasyarakatan. Hal inilah yang menjadikan program pelestarian dan konservasi burung paruh bengkok terhenti di tengah jalan dan tidak memberikan dampak jangka panjang. Untuk mewujudkan cita-cita lestarinya burung paruh bengkok dan memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat maka dengan ini mengajak semua pihak dapat membantu program-program kerja kami yaitu meliputi:


Spesiae Prioritas

3. Bayan (Eclectus sp.)

Bagi Anda yang tertarik membantu program kerja dan spesies prioritas kami, agar tetap lestari dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat, silahkan donasikan melalui rekening Perkumpulan Konservasi Kakatua Indonesia:

Nama Account: Perkumpulan Konservasi Kakatua Indonesia
1. BNI: 0126050969        SWIFT Code: BNINIDJA
2. Mandiri: 186006901595       SWIFT Code: BMRIIDJA
3. PayPal: kakatua.ina@gmail.com

Contact Address:
1. kakatua_ina@konservasi-kakatua-indonesia.org
2. kakatua.ina@gmail.com 




beka.jpgbeka.jpg

Populasi terakhir kakatua-kecil jambul-kuning Cacatua sulphurea occidentalis di Pulau Nusa Penida sebelum akhirnya punah pada tahun 2019


Program kerja menjaga kelestarian burung paruh bengkok di Indonesia semakin mendesak dan menghadapi berbagai tantangan yang semakin besar. Oleh karena itu, perlu untuk melakukan program-program konservasi secara simultan serta memastikan adanya pengawasan yang intensif. Pendekatan yang terintegrasi dan cermat diperlukan untuk menjaga habitat mereka dan mendukung keberlanjutan populasi burung paruh bengkok diseluruh wilayah sebarannya di Indonesia. Kekayaan burung paruh bengkok di Indonesia ini merupakan aset negara sumber ilmu pengetahuan, elemen penting dalam dalam ekosistem hutan hujan tropis sebagai perawat hutan alami untuk dapat memperbaiki diri, aset wisata alam liar, fotografi dan masih banyak lagi manfaat yang masih perlu di gali dan dipelajari. Hal tersebut menjadi dasar KKI mengundang seluruh elemen masyarakat untuk peduli dan berperan aktif menjadi bagian pejuang konservasi dan menjaga kelestarian keanekaragaman genetik dan spesies burung paruh bengkok di Indonesia. 


Kartu Anggota dengan desain yang sangat menarik dengan latar belakang foto kakatua maluku Cacatua moluccensis dan setiap anggota akan memiliki nama burung paruh bengkok spesial sebagai identitas keangotaannya seperti dalam kartu di atas Eclectus roratus


Mengapa Burung Paruh Bengkok Penting Untuk Dilestarika


  • Indonesia menjadi rumah 22,4% burung paruh bengkok dunia
  • Letak geografis dan kondisi Indonesia yang merupakan kumpulan puluhan ribu pulau menjadikan burung paruh bengkok Indonesia 45% diantaranya endemik dan memiliki sebaran terbatas
  • Seluruh jenisnya telah dilindungi Permen LHK No. 106 tahun 2018
  • Berdasarkan Buku Daftar Merah IUCN 16 jenis diantaranya berada di ambang kepunahan
  • Burung paruh bengkok Indonesia 7,6% (Apendix 1) dan 75% (Apendix II) sehingga tidak dapat diperdagangkan secara bebas baik nasional maupun internasional
  • Lebih dari 11 ribu burung paruh bengkok diperdagangkan dalam kurun waktu tujuh tahun (2015-2022)
  • Ancaman burung paruh bengkok Indonesia sangat tinggi yaitu akibat perburuan, dan penyelundupan 
  • Status burung paruh bengkok di Indonesia
  • Burung paruh bengkok merupakan komunitas dalam ekosistem yang berperan penting dalam perawat dan peremajaan hutan 


Daftarkan diri anda untuk bergabung menjadi pejuang konservasi burung paruh bengkok


KLIK DISINI